Search This Blog

Friday, May 31, 2013

Trip Report : Pemuteran, 25-26 Mei 2013

Trip akhir akhir ini rasanya sangat melelahkan :), karena banyak yang semangat berangkat... eh tiba tiba ujung ujungnya batal... jadi cape harus merubah ubah schedule, cape harus ngontakin satu persatu yang gak ada juntrungnya :P.
Terakhir cape karena harus nyetir sendiri Bali - Surabaya PP :P.

Kali ini untung mbak Mamiek bersedia menggantikan nyetir sementara saya ngorok disebelahnya, lumayan bisa buat tidur... memang rata-rata para wanita pengelana ini nyetirnya mantap !! Hehehe... cewek lebih telaten, lebih sabar menunggu dan gak suka narik dan ngerem mendadak hehehe...
Kalau belum tau ini gue bilangin deh... percayalah ! kecuali mbak Deni yang memang hobi drag race hahahaha... just kidding...

Ok, pertama kita masih tentatif apa mau ke Menjangan atau Pemuteran.
Nginep pasti di Pemuteran, supaya bisa dapet harga hotel yang miring tapi fasilitas yahudd :).
Akhir kita putusin dive di Pemuteran... ambil 2 lokasi favorit (menurut versi saya...) yakni Temple dan Bio Rock (or Bio Wreck).


Dive 1 : Underwater Temple Pemuteran

Started at about 9:30 karena nunggu boat yang baru dipesan.
Started di pantai yang tenang, dan airnya jernihh buanget...
Kami berangkat dengan jukung, 20 menitan ke ujung salah satu tanjung yang mengapit teluk pemuteran.

Teluk pemuteran dengan airnya yang sangat jernih...
Background adalah hotel hotel type resort yang hampir seluruh tamunya orang Bule.


Laut ada di puncak pasang, kalau di pantai ombak sangat minim namun di daerah tanjung ternyata arus permukaan cukup deras.
Perahu yang menambatkan diri ke buoy terlihat tertarik arus dengan kencang dan tambang buoy terlihat tegang.
Saya turun pertama kali dan pasang alat di atas air (teknik entri favorit :D).
Dan memang langsung terasa arus ke Barat yang cukup kencang... mungkin sekitar 1 knot.
Cukup mengganggu memang bagi recreational diver, tapi tidak ada apa apanya kalau untuk ukuran adventure diver :).

Berenang di permukaan cukup sulit, sempet agak was was, gimana nanti di bawah ya...
Ah sudahlah pikirin nanti aja liat sikon hahahaha...
Kami turun dengan bantuan tambang tali buoy. Saya duluan, mbak Mamiek agak kesulitan ekualisasi jadi agak ketinggalan di belakang.
Sambil nunggu mbak Mamiek turun saya sempat ambil beberapa photo... :).



































Mantap ? :)...
Pelan pelan turun ke 20, 25, ternyata arus semakin berkurang.
Arus yang deras ternyata hanya sampai di 15m an, setelah itu arus jauh lebih bersahabat, udah bisa turun tidak perlu pakai pegangan tali. Karena arus yang agak kencang, visibility jadi mantap...
di 25 saya sudah bisa melihat model Temple nya dengan jelas.
Padahal di kunjungan kunjungan yang lalu-lalu, di 30m saya harus sampai jalan 5m an dari tali baru kelihatan UW Temple nya.

Sempet ambil satu foto UW Temple yang tenang dan hening...




Salah satu patung di sudut...


















Pencahayaan di 30m memang sudah dapat digolongkan redup, walaupun di siang hari sekitar jam 11an WITA. Mbak Mamiek berpose di depan UW Temple...

























No Deco di 30m yang sekitar 11menit, kami cuman ambil 5-6 menit saja, pelan pelan kami naik ke 25, 20, menyusuri dinding di belakang Temple.

Di kedalaman 17m kami menemukan lagi beberapa patung...
Lokasinya persis ada di atas UW Temple yang di 30m tadi. Kalau gak ketemu... coba geser ke timur sedikit di kedalaman 17m itu.























Patung tengah kemungkinan Ganesha...
Ditumbuhi Kima besar diatasnya :D.





































Di sekitar 15-12m ada daerah yang unik... banyak coral seperti pecahan tembikar yang bertebaran disitu...
Mungkin teman teman bisa menjelaskan pada saya ini coral jenis apa... kenapa berserakan seperti itu ya ?





Jalan yang bagus sebenarnya melewati tumpukan 'tembikar' tersebut, terus ke timur sebelum belok ke selatan menyusuri coral.... disitu coralnya masih cukup sehat dan bagus untuk dilihat.


Ascend dengan tenang, kami kembali ke pantai untuk ambil tabung lagi.



Dive 2 : Bio Rock / Bio Wreck

Ini adalah lokasi yang cukup baik dan menyenangkan untuk melihat terumbu karang.
Ada beberapa coral buatan yang dipasang disana dan sekarang sudah dipenuhi dengan soft coral.

Pertama ada coral buatan berbentuk penyu besar... mungkin panjangnya sekitar 10m,
Sayangnya sejak tahun lalu saya kesini, tidak banyak pertumbuhan coral yang berarti...





































Di sisi lain dari takad Jaran / Bio Wreck ini, ada satu lagi coral buatan berbentuk kapal yang sudah penuh ditumbuhi coral.
Saya berusaha mencari kawan lama si Frog Fish merah, yang ternyata udah gak ditemukan lagi disitu...
Bagian dalam coral kapal ini banyak dihuni hewan2, lion fish, scorpion fish, dan ikan2 coral lainnya.

Sayang lupa mengambil foto karena sibuk membuat video :P.

Di bagian lain kami menemukan 2 wreck perahu yang tidak besar, mungkin hanya 10m saja panjangnya di kedalaman 15 dan 20m.
Mbak Mamiek berpose di dekat wreck kayu :).





























Setelah menengok 2 wreck kecil kami susuri coral di slope, sekitar kedalaman 20-30m.
Coral di slope ini saya anggap sangat sehat dan sangat berpotensi menyimpan banyak biota laut yang unik :).

So Bio Rock / Takad Jaran punya 2 interesting point di satu spot. Coral buatan dan Karang yang sehat di slope 20-30m cukup lebar...
Saya ingat pernah sampai deco karena kelamaan ndekem di 23m :P.























Karena lelah habis nyetir semalaman, kami memutuskan cukuplah 2 dive di hari 1.
Kembali ke hotel untuk menikmati sunset, ini satu daya tarik tersendiri karena relatif murah dan 'wow' konsepnya...
Jarang jarang kita bisa menikmati hotel kelas 'resort' dengan harga 250-350 ribu. Udah ada kolam renang nya lagi :P.
350 ribu untuk beach front, 250 ribu untuk yang 'diseberang jalan'.

Kami menginap di 2 tempat beda, Kubuku Resort dan Aneka Bagus Resort.
Hotel di Pemuteran rata2 memperbolehkan early check in, namun untuk late check out biasanya ada surcharge 25-30% dari harga kamar... normal lah...

Kolam renang di Kubuku Resort





























Kolam renang di Aneka Bagus Resort... right by the beach !! :D


























Makan malam bersama sama mbak Lisa dan mbak Mamiek sekeluarga di Warung Ikan Bakar Muslim di dekat Aneka Bagus Resort, saya nyobain sup ikan nya yang mak nyus hehehe... juga ada tempe bakar bumbunya gula merah dan kecap... slurpsss...

Tidur nyenyak karena cape sekali... jam 7 udah bangun untuk siap2 dive, macro / muck dive ! supaya bisa segera balik Surabaya.



Day 2, Dive 1 : Kisik Pegemetan.

Ini adalah lokasi yang direkomendasikan dari Buku Wally Siagian / David Pickert.
Jadi ceritanya kita ingin coba explore daerah tersebut yang menurut David Pickert sangat menjanjikan untuk lokasi Macro...
Dibawah adalah scan halaman dari buku tersebut yang menceritakan tentang Kisik Pegemetan...


Peta spot penyelaman sekitar Menjangan - Pemuteran (Bali side)



























Lokasi yang di beri note 'specific kind of diver' adalah lokasi nomor 5.
Orang Pemuteran menamakannya 'kisik'.
Kisik adalah seperti gosong pasir yang menyembul di permukaan air ketika surut, dan tenggelam ketika pasang...

Foto Kisik (gosong pasir) di daerah Pegemetan... Banyak kapal nelayan.. tidak tau apa yang dicari karena di sekitar gosong sebenarnya tidak banyak ikannya...





























Jadi dive 1 kita coba ke Kisik di daerah Pegemetan ini.

Karena visibility yang buruk, saya sempat terpisah dari mbak Mamiek sehingga mbak Mamiek jalan ke kanan ditemanin guide dan saya jalan sendiri ke kiri....

Hebatnya mbak Mamiek berhasil menemukan blue ring octopus ditempat ini !
Ini buktinya...

Blue Ring Octopus di Kisik Pegemetan....




























Ditarik buat pindah pindah lokasi disekitar kisik... :P......




























Karena lokasi di sekitar kisik ini sangat dangkal, 1 - 3 m saja, perahu harus sedikit memutar untuk bisa menyeberang ke sisi lain dari kisik.
Sementara saya tidak menemukan kehebohan seperti yang ditulis di buku, tapi mungkin saja karena saya meleset spotnya...
Spot ini punya potensi menjadi spot yang bagus...
Saya yakin perairan disini cukup kaya karena di selat antara Kisik dan pulau Bali ada beberapa Rumpon ikan Kerapu.
Tentunya butuh air yang kaya dan arus yang tidak terlalu keras.
Next time, tentu saya akan coba kembali kesini.

Photo2 yang saya dapat di Kisik Pegemetan :


Pajamas Banggai Cardinal fish... 



































Satu yang jarang ditemui adalah Banggai Cardinal fish jenis Pajamas... ini kedua kali saya melihat ikan ini selain di Menjangan.
Banyak sekali udang udangan bisa dijumpai disini, beberapa foto Anemone shrimp yang berhasil saya dapatkan :






















































Puffer Fish, sedang di-cleaning oleh beberapa cleaner shrimp....


Sang Cleaner Shrimp...... close up...


Razor fish... banyak sekali di daerah ini...

Sempat juga ketemu dengan juvenile crocodile fish, tapi tidak sempat memfoto...
Secara keseluruhan saya rasa spot ini kaya dan memang cukup bervariasi... patut untuk didatangin lagi next trip :D.




Dive kedua sekaligus yang terakhir di trip ini kami coba pindah ke Japan or Jepun spot, dibawah dermaga Pemuteran...
Lokasi ini menjanjikan Thorny seahorses, dragonet dan beberapa macam sea horse, kemudian anemone dan shrimp penghuninya. Schooling fishes dibawah dermaga...
Sayang waktu kami datang visibility lagi jelek sehingga tidak sempat mengambil foto schooling fish.
Thorny seahorse juga menghilang, kemungkinan karena lamun habitatnya sudah banyak yang rusak...



























Bagi penggemar macro, spot ini memang banyak menyimpan keunikan dan kesempatan memperoleh photo hewan2 yang agak langka...




Sedang bertengger....




































Pipe fish ini dapat digolongkan 'must found' (pasti bisa ditemukan) di spot dermaga ini...



File fish, ukuran kecil - sedang...
















Dan berbagai macam udang udangan.... red claw, transparent, hinge beak, etc....






































Dan Crinoid shrimp...





























Memang coral bisa dikatakan tidak ada... namun hewan2 disini relatif jinak dan unik... :)
See you on the next trip !!



Friday, May 17, 2013

Kuliner Bali (Update terus menerus)

Karena cukup sering travelling diseputar Bali, saya jadi punya ide bikin thread tersendiri untuk mengingat-ingat dan mensharingkan makanan dan kuliner di daerah Bali yang saya temui dan sukai.
Tentu saja thread ini tidak bisa dibandingkan dengan website2 sejenis yang lebih profesional dan lengkap :).

Tempat makan yang saya tuliskan kebanyakan adalah rumah makan lokal kelas menengah kebawah (Restauran sampai Warung), namun tiap lokasi punya keunikan tersendiri yang menurut saya patut untuk anda coba...

Tulisan ini akan diupdate terus menerus...
Jika teman teman ada yang punya rekomendasi tempat makan yang 'unik' dan khas, silahkan dituliskan dibawah, entar kalau udah saya hampirin pasti ditulis ulasannya disini :).
Thanks sebelumnya !

======================================================================

* Added : Mei 2013
Nama : Rumah Makan Pak Kumis
Lokasi : By Pass Denpasar - Padang Bai
Kelas : Warung / Restaurant Kecil.
Menu yang direkomendasikan : Sop Ikan


Sop ikan dihidangkan dengan nasi sepiring, yang menurut saya sangat berkesan adalah rasa kuahnya yang kaya, penuh rempah rempah, pedas nya juga aduhai hahaha... pedas dari merica yang bisa menusuk hingga ke hidung hihihihihi.... Harga : Rp. 15.000 rupiah per porsi, relatif murah kalau dilihat dari rata rata harga makanan disepanjang jalan utama Denpasar - Padang Bai sini.






































Cara menemukannya :
Dari Denpasar (permulaan jalan By Pass) sekitar 10km, lokasinya persis sebelum saluran irigasi (photo dibawah), sebelah kanan jalan.
Jadi kalau dari Padang Bai sebelah kiri jalan setelah saluran irigasi tersebut.

Saluran Irigasi Yang berada di atas jalan raya By Pass Dps - Padang Bai.



















Papan Nama Warung Pak Kumis, dilihat dari jalan raya
Padang Bai arah Denpasar




















Menu makanan di Warung Pak Kumis..






















* Added : November 2013
Nama : Warung be..pasih (Bepaseh)
Lokasi : Pantai LebihBy Pass Denpasar - Padang Bai
Kelas : Warung / Restaurant Kecil.
Menu yang direkomendasikan : Sop Kepala Ikan, Nasi Campur (sate lilit, kerupuk kulit ikan, plecing kangkung), Bakso Ikan, 


Dari DPS, masuk di jalan by pass ke arah Padang Bai, 3-4 lampu merah akan ketemu dengan panah ke kanan, dengan tujuan Pantai Lebih.
Di pintu gerbang, ada karcis masuk dan sekaligus karcis parkir, sekitar 2rb sampai 5rb.
Kalau udah langganan kasih saja 2rb gak pakai karcis. Resminya kalau gak salah 4rb.

warung warung di lokasi ini sudah buka sejak jam 7 pagi, dan tutup hingga larut malam, jam 12 malam pun masih ada, terutama kalau weekend.

Satu paket nasi bakso atau nasi campur dihargai 18ribu rupiah, kalau gak pakai kerupuk kulit ikan cuman 15ribu rupiah saja.





Juga ada warung warung lain yang harganya juga tidak kalah murahnya...


















Parkiran nya luas... gak perlu kuatir kendaraan bersesak sesakan....

















Berikut penampakan makanannya...

















Sup ikannya uenakkk tenan... memang pada dasarnya saya suka sup kuah ala Bali hehehe...
Pedasnya nendang !!

Ludes nih....























To Be Added continuously....

Tuesday, May 14, 2013

Trip Report : Tulamben - Amed - Candi Dasa - Padang Bai, 10-12 Mei 2013

Another East Balinese trip :).

Sempat berganti2 'calon' peserta, mbak Noor (menolak dipanggil Noor..ak, mbak Mamiek, Guzzy, Satya, Silver, Deny, dll) tapi akhirnya terjadi juga...
Dan ada yang gak mau diungkap jati dirinya hiehiehiehie... Kuatir jadi buah bibir hiehiehiehie...
Jangan kuatir deh Mr. U (Unidentified) kita jaga rahasianya hiehiehiehie...

So dari Surabaya naik mobil seperti biasanya, capekk... dan ketemu Mr. U dan keluarga di Tulamben,
Dive dive dive tentu saja kita langsung kemon...
Dive 1, Tulamben Wreck, dan ternyata menjadi satu satunya dive di Tulamben walaupun kita stay di Tulamben hahaha... ternyata lokasi lokasi yang lain lebih menarik !

Fun, normal dive, we have a check dive for everybody, Dicky yang udah beberapa bulan gak nyemplung perlu penyesuaian, Mr. U perlu check new BC nya yang katanya kalau dipakai masi bunyi kriet kriet (kriedit hiehiehiehiehie...). Muaantap punya tapi pak BC nya... :).


So kita jalan saja di wreck, karena udah agak kesiangan, sambil ambil foto2 dokumentasi wajib di Wreck :).

@ the deepest side of the wreck (starboard side). Sudah seperti dive di abyss hehehehehe...

















































Mr. U with Eel garden at the background, surrounded by fishes






We Go to Amed, first dive Amed is Japanese Wreck

Wreck nya dangkal saja, hanya max 12m, bagian terdangkal nya ada di 3m an saja. Jadi gampang sekali kalau mau ngeliat sama snorkling...

Jadi inget dulu sekali waktu awal2 belajar diving, log masih 10-20 an, pernah kesini dan terasa tidak berubah :). Kali ini sempat bikin foto wreck nya :) :




Dicky melayang diatas Japanese Wreck @Amed



The wreck.. masih cukup indah bisa kelihatan bentuknya... foto diambil dari sisi terdalam wreck...

























Kemudian ngider jalan2 disekeliling wreck, lumayan dapat beberapa experience, thermokline, saya dapat nudi yang cukup sulit nemukannya (tepuk2 pundak sendiri) hahahaha... Juga ketemu si hairy squat lobster... puas deh di trip ini bisa dapat beberapa foto si squat lobster...


Hairy Squat Lobster, Lauriea siagiani












































Nudi yang cantik... sekarang bisa nemu sendiri ahahahahaha....



























2nd dive Amed is Bunutan

Salah satu dive yang ribet, karena harus pakai perahu, mau gak mau karena ini drift dive,
Enak latihan drift disini karena arusnya mild saja seperempat - setengah knot saja, dan kedalaman drift rata-rata di 5-7m saja, max paling di 12an meter. Ada beberapa bagian yang ada arus buang keluar, tapi sangat manageable, kalau nurutin arus buang keluar (ngikutin slope) dan gak nyadar bisa terus keseret ke 20an.
But harusnya ini lokasi latihan drift yang nyantai dan aman....

Sambil ngeliatin sea fan yang banyak sekali bertebaran... coral memang banyak yang rusak, tapi masih cukup indah lah buat diliat hehehehe... banyak ikan, sempat liat looner GT besar  sekali.

























Ditengah tengah drift masih sempat ketemu ini whip coral :).
Uhui... very happy with this shot :).













































Hari kedua, 1st Dive, Gili Biaha...

No picture taken :), just a video... tapi belum sempet convert dan upload :).

Anyhow, ada beberapa pelajaran menarik yang diambil dari dive di Gili Biaha ini...


Situasi : Baru saja selesai bulan mati, dipastikan ombak agak besar. Kita sudah coba datang di saat yang tepat, saat puncak pasang (10 wita), dan memang tidak ada arus.
Ombak di pantai Candi Dasa, waktu saya lewat kelihatan baik baik saja... tapi ternyata di Biaha, ombaknya aduhai sekali ahahaha...


Ini foto dari trip terdahulu ke Biaha,
















Lesson from Biaha....

Di gambar diatas, terlihat ombaknya tenang sekali, ternyata ketika pasang, ketinggian air naik 2m an dari ketinggian air dari gambar diatas. Sehingga batu warna hitam yang melingkari Gili Biaha sudah tidak terlihat...
Ditambah lagi ombak yang keras, membuat sesekali Gili Biaha seperti hampir ditelan ombak hahahahaha...

Memang rada nekat, kita tetap coba masuk dengan asumsi ombak hanya ada di atas.
Sebenarnya tidak ada masalah ketika kita entry sedikit di blue water. Tidak ada arus, karena memang sedang puncak pasang, terasa sedikit swell...
Pelan pelan approaching lokasi shark cave, baru terasa swell nya semakin kencang...
Dekat karang kita bisa naik turun +/- 4m (terbaca dari dive comp) hanya karena berada dekat karang...

Wow... lumayan heboh ini kondisinya hahahaha...
Kita berempat sempat berlindung di satu cave di 19m, mencari kesempatan untuk masuk ke 'bawah ombak'.
Dan ternyata memang sulit sekali untuk tembus kesana selain swelling up down yang kencang, juga ada 'arus' buang keluar dari ombak yang turun kebawah...
Sempat kita coba sekali keluar dari cave, melawan arus horizontal untuk maju ke arah Shark Cave, namun setelah mencoba kita dipaksa harus kembali ke cave,
Setelah diskusi melihat kondisi teman teman plus sisa udara di tabung, akhirnya kasih kode ke Pak Widana sang guide buat abort dive.

Pelajaran penting bahwa memang gak bisa tembus di Biaha dalam kondisi ombak tinggi :P.
Kita safety stop di blue water sambil mengayuh menjauhi Biaha supaya bisa mudah diambil oleh boat.

Memang pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan, ketika muncul di permukaan, teriakan, sumpah serapah, ketawa terbahak bahak. Betul betul pengalaman yang tidak terlupakan....
Diver yang terbiasa dengan normal fun dive dan tidak menyukai adventure mungkin akan kurang suka dengan pengalaman barusan, namun yang menyukai 'adrenalin rush' dijamin bisa puasss huhuhuhuhuhuhu...


Sempat ada satu pertanyaan bagus : Kenapa tidak di breifing dahulu tentang situasi yang akan dihadapi ?
Jawabannya, tidak semua situasi bisa dicakup dalam pre dive briefing.
Normal condition, kita tentu akan memberikan briefing standard yang akan dihadapi di site tersebut, namun dalam kondisi 'adventure' rasanya prinsip yang harus selalu dipegang adalah : "Don't Panic" dan "Stop, Think, Act !".
Diver harus tetap tenang, membaca situasi dan menentukan langkah selanjutnya (tergantung situasi yang dihadapi...), jadi briefing menjadi almost imposible karena keputusan yang diambil sifatnya sangat situasional. Hanya dengan jam terbang dan pengalaman kita bisa mengerti apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh... :D.

Walaupun dive ini 'berantakan' namun sebenarnya semuanya tetap under control ! :D.


Dive 2 seharusnya kita ambil Tepekong, ombak tidak seheboh Biaha tapi terlihat masih ada ombak dan deg degan dari dive sebelumnya belum sirna, akhirnya kita tidak turun di Tepekong dan balik langsung ke Padang Bai....

Dive 2, Bias Tunggal / Turtle Neck (Padang Bai).

Kita selalu start di teluk, banyak perahu yang juga dive disini menandakan lokasi ini cukup bersahabat di kala ombak tinggi sekalipun :P.
Dive hingga 7m, masih terasa swell dari atas. Sandy bottom, slope, kita turun perlahan2 ke 15m dan kemudian bergerak perlahan menyusuri wall (btw, ini satu-satunya wall di area Padang Bai).

Wall disini saya rasa cukup kaya, bisa bertemu leaf fish, frog fish, moray eel, ribbon eel, dart fish dan beberapa schooling fish. So.. ini lokasi yang juga mantap dari sisi biota lautnya.
Wall nya juga tidak terlalu dalam, saya bisa lihat sandy bottomnya dari kedalam 17an meter, jadi kira2 bottom ada di 30m (lebih dangkal dibanding pulau Menjangan - Bali Barat misalnya yang bottom di 60 an meter).
Wall ini juga sedikit tricky, arus bisa sangat bersahabat bisa jadi deras, karena posisinya yang ada di 'tanjung' turtle neck. Namun setelah lewat wall, kita masuk ke teluk 'Blue Lagoon', arus relatif lebih manageable.

Beberapa foto yang berhasil diambil :) :


Porcelain crab, sedang mengembangkan jaring jaringnya... :D... Location : Bias Tunggal













































Shrimp on Sea urchin.
Commensal Sea Urchin Shrimp (Stegopontonia commensalis) on banded Sea Urchin (Echinothrix calamaria).






















Dicky, on Bias Tunggal Wall...



Entering Blue Lagoon bay... Mr. U.


White / Pink / Transparent Leaf fish... found @ Bias Tunggal Wall...
Mohawk Style !! :D.























Flatworm, found beneath a small rock.
small fish on coral :), posing nicely.. :).


























Nemo on Savana ? :D.


We ended the day with a lot of smile.... hiehiehiehiehie...
Mbak Tika mencoba menikmati trial scuba di kolam... sukses tembus ke 3m ya mbak ! :D.
Dapat rejeki bisa nginap di Novotel Nusa Dua yang harganya udah bunyi 'jut' ihihihihihihi...




Day 3, Dive 1
Dapat anggota lagi, Pak Santoso yang baru gabung. Harusnya ada si Agus yang katanya mau nyari foto buat IUWPC ehehehe... sibuk ya Gus... otre lah...
So we dive di spot favorit : Blue Lagoon.

A lot of people dive Blue Lagoon today... keruntelan :). Mungkin ada 3-4 group tumplek blek disini.
Kita dibawa oleh Tangkas, karena Pak Widana sedang meng-OW satu Diver, eh tapi akhirnya ketemuan juga dibawah ngublek barrel sponge yang sama ya pak :).

Spot ini tambah lama tambah cakep saja gile gile... hewan2 makronya tambah kaya dan banyak !
Cekidot...


























Satu spot koral yang menjadi highlight di Blue Lagoon ternyata sedang dipenuhi jutaan ikan kecil ini... agak menyulitkan pandangan kalau kita ingin mencari hewan2 di sini.
Bahkan Frog fish sebesar ini tidak akan kelihatan kalau kita tidak menyibak gerombolan ikan dan mencari di celah celah koral :).


Black, gigantic one...
Berusaha memakan ikan2 kecil yang lewat
di depannya.
Lauriea Siagiani - Hairy squat lobster...
2 ekor ! di barrell sponge di Blue Lagoon.


























Temuan baru, Saron marmoratus - Saron / Marbled Shrimp (sepasang) ngumpet di koral...

















Baby scorpion fish, juga nyanggong di sini hehehehe... a close up photo....























Ketemu Leaf fish spesies yang sama seperti yang kita temui di wall Bias Tunggal.




Hinge Beak shrimp... lovely....




















































Dan Giant frog fish yang lain, warna kehijau hijauan :).ugh... pola kulitnya udah bener2 kayak koral :D.


























So much for one dive spot :).
Dan sebelum safety stop masih sempat mendapatkan foto Anemone fish yang cantik ini,
plus satu kejutan dari Tangkas : Pom pom crab ! ahahaha... what a surprise, sayang saya belum mahir memfoto si Pom Pom saking exited-nya !!





























Pom Pom Crab.. sorry, pertama kali memfoto, hehehe... ancur lebur... ini foto terbaik yang ada....
thanks for Tangkas !





























Kita pindah di dive 2 ke Ferry Channel.
Kepingin ngerasain diving di bawah Ferry yang melintas diatas kepala ihihihihi....

Pak Santoso, Mr. U dan Tangkas turun ke 27m untuk memofoto si Pigmy Sea horse.
Saya dan Dicky stay di 15an sambil menikmati pemandangan ferry channel yang mantap...
Tutupan coral sangat bagus, visibility yang agak buruk, beberapa kali kena 'gelombang air gula' yang dingin itu hehehehe... memang Ferry Channel karakternya berarus dan dingin !


Ketemu crab di Sea Cucumber :), kalau diperhatikan si kepiting menancapkan kuku kukunya di kulit sea cucumber... gak mau ditinggal kali ya ? ihihihihihi...




























Kuku nya ditancepin....


























Kemudian ketemu seekor Hermit Crab, yang gak malu malu saya close up :)...




Dan seekor Nudi yang cantik !! asik bangetttsss... :).
Pose nya, warnanya, asik bangettsss....

























Dan beberapa Nudi kecil sak upil hehehehe... Nudi yang sebelah kanan saya inget pernah ketemu juga di Jetty... masih sama kecilnya hahahaha... bentol bentol kayak digigit nyamuk gitu modelnya...

























Dan seekor nudi yang putih seluruhnya, juga cuman 2cm saja besarnya.... so beautifull....



























Lagi cari jalan... liat kiri, liat kanan ehehehehe....


















Seekor transparent shrimp di anemone...


























Dan Nudi yang sangat banyak bertebaran di sekitar Padang Bai....























See you next Dive !!

Mr. U, Mbak Noor, Silver, sudah ngebet dive semua hehehehe....




.